Teori Singkat
BIOS (Basic Input Output Sistem) digunakan
untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain
disebut dengan istilah jumper less. Komponen PC yang dapat diseting
melalui BIOS merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang
terintegrasi dengan mainboard (Onboard).
Komponen-komponen yang dapat di set melalui BIOS, yaitu:
1. Hard Disk dan CD-ROOM
BIOS
hanya mangatur aktif tidaknya sebuah hard disk, dan juga menentukan
berapa besar kapasitas sebuah hard disk baik secara manual maupun
otomastis.
2. Floppy Disk
Terletak
dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. Dalam opsi
drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB,
3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none.
Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk.
3. RAM
RAM
hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM
dapat diatur. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang
dapat diset manual. Untuk mengubah nilai Clock latency dari RAM, disesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya sebaiknya gunakan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.
4. Processor
Tidak semua prosesor dapat diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk ke dalam
menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan
CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency
ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara
Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakukan
seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di
set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakan
dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.
5. LAN OnBoard dan Sound OnBoard
Untuk kedua komponen
ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu
yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memilih “enabled” pada
masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan
memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi
secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis
mengaktifkan komponen tersebut. Perlu
diingat apabila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan
komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus
dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena
jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.
6. VGA OnBoard
Untuk
mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur
besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan
oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared
memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Besar
kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya
dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Memastikan alat dalam kondisi baik.
3. Menghidupkan PC dengan menekan tombol power.
4. Menekan delete atau F2 atau Ctrl+Alt+Delete.
5. Setelah Tampilan pada layar menunjukkan Award BIOS Setup Utility settingan BIOS dilakukan dengan urutan sebagai Berikut :
1. Hard Disk dan CD-ROM
a. Menentukan letak BIOS dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.
b. Untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke submenu letak hard disk atau CD ROM terpasang.
c. Mengasumsikan bahwa hard disk terletak pada primary master.
d. Mengatur “type” yang terdapat dalam menu pilihan
e. Memilih type Auto pada menu, karena system akan medeteksi secara otomatis peralatan yang terpasang, sedangkan None digunakan untuk men-disable hard disk atau tidak ada peralatan yang terpasang.
Gambar 1. Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS
Gambar 2. Penentuan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS
2. Floppy Disk
a. Menentukan letak floppy disk dalam menu pilihan.
b. Mengaturan floopy disk yang terletak dalam menu yang sama seperti hard disk dan CD_ROM.
c. Memilih jenis type Disk Drive dalam opsi drive A, seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none.
Gambar 3. Floppy Disk pada BIOS
3. RAM
a. Memilih “User Define” untuk mensetting masuk ke menu advanced Chip Configuration secara manual.
b. Mengubah nilai Clock latency dari RAM sesuai dengan kemampuan RAM yang terpasang.
Gambar 4. Pengaturan RAM pada BIOS
4. Prosesor
a. Mengatur variabel-variabel dalam prosesor pada menu advanced.
b. melakukan Overcloking pada bagian CPU/Memory frequency ratio.
Gambar 5. Pengaturan Prosesor pada BIOS
5. LAN Onboard dan Sound onboard
a. Memilih menu advance chip configuration.
b. Memilih menu MCP MAC Controller untuk LAN dan Sound Onboard dengan menu MCP Audio Controller.
c. Memilih enabled atau auto untuk mengaktifkan komponen tersebut.
Gambar 6. Pengaturan LAN dan Sound onboard pada BIOS
6. VGA Onboard
a. Memilih menu advanced chip configuration kemudian memilih “VGA Shared Memory Size”.
b. Dalam
VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak
dalam menu Advanced PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan
deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem.
Gambar 7. Pengaturan VGA Onboard pada BIOS
Gambar 8. Penentuan Jenis VGA lewat BIOS
7. Mematikan PC dengan mengklik tombol trun off.
8. Merapikan tempat praktikum.
E. Kesimpulan
BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software.
Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS merupakan komponen pokok
dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard
(Onboard).
Komponen-komponen
yang dapat diset pada BIOS yaitu: Hard Disk dan CD ROOm, Floppy Disk,
RAM, Prosessor, LAN Onboard dan Sound Onboard, serta VGA Onboard.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar